HIKMAH PANDEMI DI BULAN RAMADAN
Di suatu daerah, tepatnya di Purwakarta, ada sebuah keluarga yang selalu menyambut Bulan Suci Ramadan dengan meriah. Keluarga tersebut adalah keluarga Bapak Hafizh. Dalam menyambut Bulan Suci Ramadan biasanya Bapak Hafizh dan keluarga selalu mengundang seorang kyai untuk berceramah. Tidak hanya keluarga Bapak Hafizh yang mendengarkan ceramah.
Namun Bapak Hafizh juga mengundang para tetangga untuk mendengarkan ceramah dari kyai tersebut. Sehingga rumah Bapak Hafizh dan keluarga terisi penuh oleh orang-orang yang menghadiri acara. Namun kali ini berbeda, semenjak pandemi melanda, keluarga Bapak Hafizh tidak lagi bisa menyambut Bulan Suci Ramadan dengan meriah.
"Sedih sekali ya Pak, Ramadan kali ini kita tidak bisa menyambutnya dengan meriah." Ujar Ibu Aminah, Istri dari Bapak Hafizh. "Tidak boleh seperti itu Bu, dalam menyambut Bulan Suci Ramadan tidak diharuskan untuk meriah, tetapi kita dianjurkan untuk menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Sebagaimana yang tertera dalam hadis Nabi SAW (Barang siapa yang memasuki Bulan Suci Ramadan dengan bahagia, maka haram tubuhnya masuk ke dalam neraka).
Jadi yang diperlukan itu, kita menyambutnya dengan kebahagiaan, bukan dengan kemeriahan." Ujar Bapak Hafizh menasehati kepada sang istri. "Oh iya pak seharusnya kita lebih besyukur karena masih diberi umur untuk dapat melakukan amaliyah di Bulan Suci Ramadan kali ini. Walaupun pandemi, itu tidak bisa dapat mengurangi rasa bahagia kita dalam menyambutnya, karena pasti dibalik semua itu ada hikmah yang dapat kita petik." Jawab Ibu Aminah.
Terik matahari di Bulan Suci Ramadan terasa lebih panas dari hari-hari biasanya. Tenggorokan yang kering ditambah rasa bosan yang melanda membuat Shafa, putri dari Bapak Hafizh tidak henti-hentinya menggerutu. "Membosankan sekali Ramadan kali ini, tidak bisa bepergian untuk jalan-jalan, bahkan untuk berbuka puasa di luar saja tidak bisa." Gerutu Shafa kepada Bapak Hafizh dan Ibu Aminah.
"Tidak boleh seperti itu nak, di masa pandemi ini jika kamu bepergian keluar untuk jalan-jalan sore atau berbuka puasa, itu akan sangat berbahaya untuk kesehatan dirimu." Ujar Bapak Hafizh untuk menenangkan sosok putri perempuannya. "Tapi Pak, Shafa kan bisa mengenakan masker atau bahkan....." Jawab Shafa yang kemudian di potong oleh Ibu Aminah. "Bagaimanapun kamu menjaga diri, jika kamu bepergian keluar maka itu akan tetap berbahaya untuk kesehatan tubuhmu. Bahkan untuk orang lain. Karena kamu tidak mengetahui apakah imunitas tubuhmu itu sedang kuat atau lemah." Ujar Ibu Aminah yang memotong ucapan putrinya.
"Baiklah Bu,Shafa akan tetap berdiam diri dirumah, dan akan menghiasi Bulan Suci Ramadan dengan memperbanyak Ibadah kepada Allah Swt." Jawab Shafa setelah mendengarkan ucapan dari Ibu Aminah. "Nah itu baru anak Bapak, lagi pula Hikmah pandemi di Bulan Suci Ramadan itu banyak loh nak!" Ujar Bapak Hafizh sebagai tanda menyemangati putrinya.
"Memangnya apa saja hikmahnya Pak?" Ujar Shafa dengan rasa ingin tahu.
"Hikmah pandemi di Bulan Suci Ramadan itu diantaranya dapat mempererat tali kekeluargaan, meningkatan ibadah kita kepada Allah Swt, membuat kehidupan menjadi lebih sederhana, membuat kita tidak banyak berghibah, dan masih banyak lagi nak!" Ujar Bapak Hafizh menjawab pertanyaan dari putri kesayangannya.
Setelah mengetahui mengenai Hikmah dari pandemi di Bulan Suci Ramadan, kini Shafa sudah dapat beradaptasi dengan keadaan. Ia tidak lagi menggerutu dan menjalani Bulan Suci Ramadan dengan semangat. Bahwasanya benar, banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari adanya pandemi di Bulan Suci Ramadan ini.
Diantaranya yang pertama, mempererat tali kekeluargaan, yaitu dengan membuat suasana rumah menjadi semakin hangat. Bahwa dengan berjauhannya dengan saudara di luar, kita menjadi sadar betapa penting dan berartinya peran saudara itu sendiri.
Kemudian yang kedua, dapat meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Contohnya dengan kuta berdiam diri di rumah, kita bisa mengisinya dengan beribadah agar selalu mengingat Allah SWT, yaitu seperti dengan berdzikir, membaca Al-Qur'an, melaksanakan Shalat sunah, dan masih banyak lagi ibadah yang dapat kita lakukan kepada Allah SWT ketika berdiam diri di rumah.a
Lalu yang ketiga, membuat kehidupan menjadi lebih sederhana. Dilihat dari sisi Ekonomi, jika kita bepergian ke luar, kemungkinan besar kita akan lebih banyak mengeluarkan uang. Baik untuk biaya transportasi, membeli makanan atau minuman, dan lain-lain.
Kemudian yang keempat hikmah yang dapat kita ambil dari adanya pandemi di Bulan Suci Ramadan yaitu dapat membuat kita menjadi tidak banyak berghibah. Karena ketika kita bertemu dengan banyak orang, kemungkinan besar kita akan sulit menjaga mulut kita dari perkataan atau obrolan yang tidak baik, yaitu seperti membicarakan keburukan orang lain.
Maka dari itu, pandemi tidak boleh menurunkan semangat kita untuk menjalani Bulan Suci Ramadan dengan semangat. Perbanyak Ibadah, dan mari kita menyambut Bulan yang penuh keberkahan ini bersama-sama.
Created By : Tiara Rahma Audina (X Mipa Progresif)
TIARA RAHMA AUDINA.

Komentar
Posting Komentar