EDUCARE TIK TOK: UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN BAKAT REMAJA MENUJU INDONESIA EMAS
Latar Belakang
Indonesia diprediksi akan mencapai puncak demografi pada Tahun 2030
mendatang. Bonus demografi memiliki kondisi di mana usia produktif lebih banyak
dibandingkan dengan usia non produktif. Ketika bonus demografi berlangsung,
Indonesia akan mengalami suatu perubahan cukup pesat. Namun ada dua opsi
perubahan yakni menuju kemajuan atau kemunduran. Hal ini tergantung dengan
kualitas masyarakatnya (Kompas.com 2022). Karena selama masa bonus
demografi, Indonesia tidak hanya bersaing dengan bangsanya sendiri, melainkan
Indonesia juga akan bersaing dengan bangsa asing yang ingin berinvestasi di
Indonesia (Suaradewata.com 2022).
Bonus demografi tidak jauh kaitannya dengan remaja karena untuk
meciptakan generasi emas pada bonus demografi, sangat dibutuhkan remaja yang
berkualitas. Hal ini disebabkan karena remaja memegang peran yang sangat penting
bagi perubahan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itu, mereka harus memiliki
bekal yang matang seperti memiliki berbagai keterampilan baik hard skill, soft skill,
dan life skill (Bkkbn Bengkulu 2020).
Namun yang menjadi masalah belakangan ini, remaja yang harusnya
menjadi agen perubahan ke arah positif, justru banyak yang berubah ke arah negatif.
Hal ini dibuktikan dengan beredarnya kasus-kasus kenakalan remaja seperti
balapan liar yang terjadi di jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Bahkan mereka
sempat menyerang polisi yang membubarkan balapan liar tersebut (Kompas.com
2021). Selanjutnya kasus lain yakni pembegalan yang dilakukan oleh pelajar di
Bintaro (Sindonews.com 2021) dan masih banyak kasus-kasus lainnya. Beberapa
remaja ketika ditanya mengenai hal ini, rata-rata menjawab hanya karena iseng.
Oleh karena itu, pentingnya mengalihkan perhatian para remaja dari hal yang
negatif ke arah positif.
Pengalihan yang bisa dilakukan untuk para remaja saat ini yakni melalui
internet. Salah satu aplikasi dengan internet yang populer digunakan remaja adalah
Tik Tok. Aplikasi ini menawarkan berbagai macam vidio pendek yan terdapat di
dalamnya. Lembaga riset Sensor Tower mencatat bahwa Tik Tok telah berhasil
mencetak angka unduhan sebanyak 2 miliar di Google Play Store dan App Store sepanjang kuartal I-2020. Kepopuleran aplikasi ini membawa berbagai pengaruh
pada bangsa Indonesia khususnya bagi para remaja. Berbagai konten video pendek
yang terdapat di dalamnya sangat menarik bagi para remaja, termasuk mengenai
pendidikan, minat dan bakat (Kompasiana.com 2018). Maka dari semua latar
belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam essay ini yakni:
bagaimana educare Tik Tok bisa meningkatkan minat dan bakat para remaja?
Aplikasi Tik Tok Bagi Remaja
Tik Tok sejak awal diluncurkan sampai saat ini telah populer digunakan
semua kalangan, terutama remaja. Bahkan Tik Tok mengalahkan aplikasi populer
lainnya seperti: Instagram, Facebook, Whatsapp dan Youtube. Hal ini dibuktikan
dengan diunduhnya aplikasi ini sebanyak 45,8 juta kali pada tahun 2018
(Prakoso)2020). Namun di tahun yang sama, Tik Tok sempat diblokir oleh
Kemenkominfo karena banyak laporan negatif terkait aplikasi ini. Hal ini terjadi
karena banyaknya konten-konten yang kurang mendidik bahkan berbau seks (Aji
2018).
Tik Tok sebagai aplikasi yang populer di kalangan remaja memiliki dampak
positif dan negatif. Beberapa dampak positifnya yakni: pertama, menjadi wadah
kreatif remaja. Setiap individu bisa membuat berbagai konten kreatif di berbagai
bidang seperti: menari, menyanyi, melukis dan sharing seputar kehidupan ataupun
pendidikan. Hal yang menambah kesan menarik, di setiap video Tik Tok juga bisa
ditambahkan dengan musik yang sesuai dengan yang diinginkan. Kedua,
meningkatkan mood. Banyak dari remaja yang menggunakan aplikasi ini untuk
meningkatkan mood melalui konten hiburannya. Ketiga, olahraga. Beberapa
gerakan dance yang viral di Tik Tok mirip seperti gerakan senam. Sehingga hal
tersebut membuat orang yang mengikuti gerakannya terhindar dari malas dan
tentunya lebih sehat karena seperti sedang olahraga (Ardhiani 2020).
Sedangkan dampak negatif dari Tik Tok di antaranya: pertama, tidak ada
batasan umur. Tik Tok tidak ada aturan batasan umur penontonnya, sedangkan
banyak beredar video yang tidak layak ditonton, terutama oleh anak-anak dan
remaja seperti video kekerasan, seks dan prank pembodohan. Tentunya hal ini
sangat berdampak buruk bagi generasi muda Indonesia. Kedua, hanya mengejar viral. Banyak dari para content creator baru yang berlomba-lomba untuk viral di
Tik Tok. Karena peluang viral di Tik Tok lebih besar dibandingkan melalui sosial
media lainnya. Selain itu, tidak sedikit yang mengorbankan rasa malunya dengan
berpakaian minim dan ada juga yang melakukan atraksi-atraksi berbahaya hanya
untuk mendapatkan banyak penonton. Ketiga, menghabiskan waktu. Seringkali
karena asik dengan Tik Tok, banyak remaja yang menghabiskan waktunya berjam-
jam hanya untuk scroll Tik Tok. Akibatnya bisa membuat mereka kurang produktif
(Prakoso)2020). Tentunya segalanya dikembalikan kepada pengguna Tik Tok itu
sendiri. Kesadaran diri sangat dibutuhkan untuk menyaring konten apa yang
sebaiknya ditonton ataupun dibuat oleh remaja. Selain itu, durasi waktunya pun
jangan sampai membuat terlena dan mengabaikan kewajiban yang lainnya.
Penerapan Educare Tik Tok: Upaya Meningkatkan Minat dan Bakat Remaja
Menuju Indonesia Emas
Berdasarkan data-data tersebut, perlu adanya upaya untuk meningkatkan
minat dan bakat remaja dengan cara yang efisien. Melihat dari fakta populernya Tik
Tok di Indonesia, hal ini menjadi salah satu cara mengembangkan minat dan bakat
remaja melalui konten-konten edukasi di Tik Tok. Ketika konten edukasi lebih
banyak dari konten yang kurang pantas bahkan tidak pantas ditonton, tentunya ini
sangat berpengaruh pada kualitas remaja Indonesia. Karena mereka pun akan
dengan mudah termotivasi untuk meningkatkan minat dan bakatnya.
Beberapa content creator Tik Tok Indonesia yang sukses di bidang edukasi
pun kini sudah banyak. Mereka juga sudah memiliki banyak pengikut dan sudah
banyak memotivasi remaja lainnya untuk bisa berkarya melalui konten juga
ataupun meningkatkan minat dan bakat penontonnya. Beberapa conten creator
edukasi di antaranya yakni pertama, Jerome Polin yang membuat vidio edukasi di
bidang pendidikan matematika dengan jumlah pengikut 4,4 juta dan likes 114,7 juta
(Tik Tok 2022). Kedua, Afitya Putri di bidang self improvment dengan jumlah
pengikut 1,1 juta dan likes 40,9 juta (Tik Tok 2022). Ketiga, Bu Ira Mirawati pada
bidang pendidikan di perguruan tinggi dengan jumlah pengikut 971,7 ribu dan likes
17,9 juta (Tik Tok 2022). Selain dari yang disebutkan di atas, tentunya masih
banyak content creator edukasi lainnya yang sukses juga. Mayoritas pengikutcontent creator edukasi adalah dari kalangan remaja. Hal ini membuktikan bahwa
mereka bisa membawa pengaruh yang besar bagi remaja di Indonesia.Tentunya
harapan terciptanya generasi emas di masa mendatang memiliki peluang yang
cukup besar, jika terus dioptimalkan melalui konten edukasi ini.
Educare Tik Tok atau konten-konten edukasi di Tik Tok bisa menjadi
solusi untuk mengalihkan kenakalan yang dilakukan oleh remaja di Indonesia
dengan menyalurkan minat bakat dan keahlian remaja pada aplikasi tersebut.
Biasanya remaja melakukan sebuah aksi karena ia ingin mendapatkan perhatian dan
penasaran tentang suatu hal. Contohnya seperti seseorang yang ikut tawuran dan ia
kebetulan tidak terluka, maka ia menganggap dirinya hebat dan ia mengharapkan
pujian dari berbagai pihak. Namun pada faktanya, hal tersebut bukan mendatangkan
pujian. Namun hanya merugikan dirinya sendiri dan banyak pihak lainnya.
Oleh sebab itu, konten edukasi Tik Tok dinilai sangat bermanfaat bagi para
remaja, baik bagi remaja yang membuat konten ataupun penonton kontennya.
Karena bagi para content creator edukasi, mereka akan mendapatkan komentar
positif, kontennya bisa bermanfaat untuk orang lain dan mendapatkan uang dari
konten tersebut. Sedangkan bagi penonton konten edukasi, mereka bisa
mendapatkan banyak wawasan baru seputar pendidikan dan tips bermanfaat lainnya
untuk bisa terus meningkatkan minat dan bakat mereka.
Peran pemerintah di sini juga sangat penting dalam mendukung educare Tik
Tok dengan cara memberikan rewards kepada mereka yang membuat konten
edukasi. Sehingga mereka lebih semangat membuat konten edukasi dan selalu
termotivasi untuk meningkatkan minat dan bakat mereka. Selain itu, peran keluarga
dan lingkungan juga penting untuk selalu mengarahkan mereka untuk melakukan
hal-hal positif dan mendukung minat dan bakat mereka,
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi Tik Tok
dapat menjadi upaya untuk mengalihan kenakalan remaja. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara menyalurkan minat dan bakat serta menggali ilmu pengetahuan melalui
aplikasi tersebut. Sehingga diharapkan Tik Tok bisa terus membawa manfaat bagi
dunia pendidikan, baik di pendidikan formal maupun non formal. Melalui educare Tik Tok juga diharapkan akan melahirkan remaja-remaja yang kreatif dan inovatif.
Sehingga menjadi bekal utama untuk terciptanya Indonesia emas.
Oleh : Farsyha Caila Putri (XII IPS 2)

Komentar
Posting Komentar