Jati Diri Seorang Santri Adalah Mengaji Tanpa Henti
Purwakarta, Karya Ilmiah Remaja-Minggu, 10 Juli
2022 tepatnya ba’da Isya, para santri Asrama Putri mendapatkan Rapor Durusul Lail-nya
di Aula Ummi. Durusul Lail adalah pembelajaran malam atau kita biasa
menyebutnya dengan kelas pengajian.
Pembukaan acara
dihadiri oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Syaikhunaa Prof . DR. Abun
Bunyamin MA, ketua Yayasan Al-Muhajirin DR. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, serta Ibu pengasuh Asrama Putri yaitu Hj.
Zahra Haiza Azmina, M.Ag dan para Ustazah.
Pembagian rapor
ini bertemakan
“Jati diri
seorang santri adalah mengaji tanpa henti”
“Belajar itu
adalah sebuah perubahan menjadi yang lebih tinggi dan lebih bagus, kalau gak
mau belajar, jangan harap ada perubahan,” ucap Syaikhunaa dalam sambutannya.
Selain
Syaikhuna, ketua Yayasan Al-Muhajirin DR. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, juga berpesan dalam
sambutannya bahwa “Nilai-nilai yang kita peroleh di kertas ini hanya sebagian
kecil saja dalam ujian kita, setelah perpulangan ini ujian kalian adalah
berakhlak baik kepada kedua orang tua dan orang-orang di rumah,”
Sambutan
terkahir dari ibu pengasuh Asrama Putri juga berpesan banyak dalam sambutannya.
Pada pembagian
rapor malam ini terdapat juara umum dari tiap angkatannya, diantaranya:
Kelas 1 SMI :Luqyana
Naura
Kelas 2 SMI :
Indri Febriani
Kelas 4 SMI :
Naura Salsabila
Kelas 5 SMI :
Salma Mutsla
Kelas MAK :
Rosmiyani
Kelas Tahfidz
4-6 : Azrina Alya
Kelas Tahfidz
1-3 : Hikmatul Azizah
Kelas Kitab :
Nazwa Yulia Azzahra
Selain itu,
pada acara pembagian rapor kali ini juga terdapat pemberian reward
kepada ustazah yang tercepat menghimpun nilai. Reward tersebut diberikan
kepada Ustazah Nenda sebagai penghargaan atas kegesitannya.
Tema pada
pembagian rapot kali ini diberikan oleh Ustazah Ulfah. Tujuan dari tema ini
untuk meyakinkan bahwa santri; mau di pesantren atau tidak sama saja, hakikatnya
santri yaitu mengaji tanpa henti,” Ucap ustazah Nur Laela.
Pada pembagian
rapot kali ini juga ada hal yang menarik dari salah seorang ustazah yang
memberi reward logam emas murni kepada 2 muridnya yang rajin mencatat ketika
mengaji. “Jadi, pemberian emas itu sebagai reward karena kerja keras mereka
dalam meraih ilmu,” ucap ustazah Shofi Najhatul Anam. “Dari 2 bulan sebelumnya
pun sudah diberitahu kepada anak-anak pengajian yang mempunyai catatan penuh,
rapih dan absennya bagus akan diberikan reward tersebut,” lanjutnya. “Dan yang
mendapatkannya adalah Hilma dan Hana,” ucapnya.
Oleh : Salwa
Nuzila


Komentar
Posting Komentar